Ciseureuh, Senin, 6 Januari 2025 – Hari pertama penerapan kebijakan tanpa tong sampah di lingkungan UPTD SDN 3 Ciseureuh berlangsung sukses dan menarik perhatian. Program ini merupakan inisiatif dari Kepala Sekolah, Ibu Sri Murniaty, S.Pd., sebagai bentuk dukungan terhadap aturan global untuk mengurangi sampah plastik serta kebijakan Bupati tentang pengelolaan sampah sekolah.
Dalam upaya membentuk kebiasaan positif di kalangan peserta didik, setiap siswa diwajibkan membawa bekal makanan dari rumah tanpa menggunakan plastik sekali pakai. Selain itu, siswa dilarang membawa uang jajan untuk membeli makanan di luar sekolah. Kebijakan ini bertujuan menghilangkan kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik, yang sering ditemukan di tong sampah sebelumnya.
Meski tanpa kehadiran tong sampah, lingkungan sekolah tetap bersih sepanjang hari. "Hal ini membuktikan bahwa anak-anak bisa bertanggung jawab atas sampah mereka. Jika membawa bekal berbahan plastik, mereka harus membawa sampah tersebut pulang," ungkap Ibu Sri Murniaty.
Kreativitas juga ditonjolkan dalam program ini. Bekas tong sampah yang sebelumnya digunakan kini telah dialihfungsikan menjadi tempat budidaya ikan lele. Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat ekologis tetapi juga menanamkan nilai-nilai kreatif dan edukatif bagi para siswa.
"Anak-anak tampak antusias, mereka mulai belajar menghargai lingkungan dan memahami bahwa sampah plastik memiliki dampak buruk bagi bumi. Dengan budidaya ikan lele, mereka juga belajar tentang keberlanjutan," tambahnya.
Program ini disambut baik oleh orang tua murid dan masyarakat sekitar. Mereka berharap kebijakan ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan langkah serupa dalam menjaga lingkungan.
UPTD SDN 3 Ciseureuh kini menjadi contoh nyata bahwa perubahan kecil di tingkat sekolah dapat berdampak besar dalam membentuk generasi peduli lingkungan. Dengan semangat kerja sama dan kesadaran, masa depan hijau untuk generasi berikutnya dapat diwujudkan.